![]() |
Puspo Wardoyo |
Siapa yang tak kenal
sosok yang satu ini, Puspo Wardoyo, beliau adalah orang yang mendirikan rumah
makan Ayam Bakar Wong Solo yang sering disingkat ABWS. Konon ABWS adalah rumah
makan frencais pertama yang asli Indonesia.
Maksud temannya adalah
dengan pesawat, jarak Solo-Medan hanya satu jam perjalanan sedangkan
Solo-Semarang harus naik bis selama empat jam. Setelah bertemu temannya itu,
Puspo seperti termotivasi juga untuk menagdu nasib di Medan.
Waktu itu Puspo Wardoyo
sudah tidak lagi menjadi pegawai negeri sipil, ia mundur dari PNS dan
mendirikan warung ayam bakar meneruskan usaha orang tuanya yang juga jualan
ayam. Sehingga Puspo hafal betul seluk beluk per-ayam-an dan cara mengolah ayam
yang enak. Warung itulah yang kelak menjadi prototype ABWS.
Puspo selalu teringat
kata-kata temannya tempo hari. Ia pun ingin ke Medan. Akhirnya ia menjual
warung ayamnya yang di Solo ke temannya yang lain. Hasil penjualannya ia
gunakan bekal ke Medan.
Namun sayang setelah
sampai Jakarta uangnya dihitung-hitung
tidak cukup untuk ke Medan. Akhirnya ia memutuskan untuk melamar pekerjaan
menjadi guru. Puspo menargetkan untuk menjadi guru hanya dua tahun sambil
mengumpulkan modal.
Akhirnya setelah modal
terkumpul, ia kemudian melanjutkan cita-citanya untuk berjuang ke Medan.
Sesampainya di Medan, Puspo segera mengontrak rumah, membeli vespa dan menyewa
lahan di dekat bandara dengan sewa per hari 1000 rupiah waktu itu. Di lahan
berukuran 4x4 itu Ia kemudian membuka warung ayam bakar.
Suatu hari pegawainya
terlilit hutang di rentenir. Puspo pun kemudian berniat menolong pegawainya itu
dengan membayar hutangnya. Alangkah senangnya hati si pegawai, sebagai balas
jasanya, sang pegawai kemudian menghubungi temannya yang berprofesi sebagai
wartawan untuk meliput warung Puspo Wardoyo tersebut.
![]() |
Restauran Ayam Solo |
Kontan saja keesokan
harinya warung ayam bakar Puspo langsung di serbu orang. Puspo tak menyangka
akan membawa dampak seramai ini. Akhirnya ia mulai putar otak untuk membesarkan
usaha warungnya ke rumah makan yang lebih besar. Menunya pun semakin variatif.
Sampai saat ini ada sekitar 100 menu.
Perjalanan Puspo Wardoyo
dalam membesarkan ABWS tidaklah seperti membalik telapak tangan. Pada tahun
pertama ia hanya bisa menjual 1-2 ekor ayam per hari. Di tahun kedua itulah
setelah diliput oleh teman pegawainya, ABWS mulai menunjukkan arah kemajuan
yang pesat.
Puspo kemudian membuka
cabang di berbagai kota. Puspo juga
menawarkan kerja sama dengan sistem waralaba atau frencais. Puspo menjamin rasa
dan mutu ABWS di kota manapun akan sama karena ia sudah mengatur komposisi bumbu
dan mentraining pegawainya di setiap cabang dalam mengolah ayam.
Sampai saat ini ABWS selalu diserbu pembeli
apalagi saat bulan Ramadhan, bahkan sampai menolak-nolak. Dari orang biasa
sampai pejabat sangat menyukai rasa ayam panggangnya.
Ada suatu cerita unik
saat awal-awal merintis. Dahulu sehari ia hanya menghabiskan 3 ekor ayam, namun
entah kenapa hari itu ia kedatangan 3 pelanggan berturut – turut yang memintanya menghidangkan 3 ekor ayam,
sehingga saat itu ia harus bolak-balik ke pasar untuk emenuhi permintaan
pelanggannya. Sebenarnya Puspo sudah bilang jika ayamnya sudah habis namun
pelanggan tersebut bersedia menunggu sampai Puspo selesai membeli ayam di pasar
dan mengolahnya untuknya.
Itulah sekilas kisah
Puspo Wardoyo dalam menggeluti bisnis Ayam Bakar Wong Solo. Berikut ini akan
dibahas sisi kontroversi dari Puspo Wardoyo.
Poligami
Salah satu sisi
kontroversial dari Puspo Wardoyo adalah beliau beristri banyak atau poligami.
Bahkan Puspo Wardoyo mendukung acara Poligamy Award, semacam penghargaan untuk
lelaki yang beristri banyak. Istri pertama Puspo Wardoyo adalah Rini Purwanti,
48 tahun, menikah di Medan, Sumatera Utara tahun 1979. Rini Purwanti adalah
sarjana pendidikan lulusan Universitas Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah, yang
mengajar di Medan.
Istri kedua adalah
Supiyati, 46 tahun yang merupakan karyawati restoran milik Puspo Wardoyo yang
dinikahi tahun 1996. Setahun kemudian, Puspo Wardoyo kembali menikah dengan Anisa
Nasution usia 44 tahun. Kemudian tahun 1999 Puspo Wardoyo menikah dengan Intan
Ratih. Istri pertama dan istri kedua menetap di Medan, istri ketiga menetap di
Tangerang dan istri keempat menetap di Semarang. Kini Puspo Wardoyo sudah
memiliki 15 orang anak.
Berikut ini adalah
Biografi Puspo Wardoyo :
Nama : Puspo Wardoyo
Lahir : Solo, 30 November 1967
Profesi : Pengusaha
Riwayat Pendidikan :
·
SDN
Kenangasam Solo
·
SMP Islam
Batik Solo
·
SMA Negeri 4
Solo
·
UNS Solo
Post Comment