Aitthipat Kulapongvanich atau Top Ittipat (Top TaoKaeNoi), seorang miliarder muda asal Thailand. Pemuda 16 tahun yang menjadi pecandu game online. Menghabiskan hari- harinya di tempat game online, dari hanya sekedar bermain untuk bersenang- senang hingga terobsesi mencari uang. Dia mendapatkan uang pertama dari mengikuti lomba. Top menghasilkan 400 ribu bath dari menjual berbagai perlengkapan karakter dalam game online, dari uang tersebut digunakan untuk bisnis lain.
Bisnis game online
Awalnya, Top hanya remaja 16 tahun biasa, memiliki hobi biasa yaitu bermain game online. Kala itu game online sangat digandrungi oleh remaja Thailand. Dari sekedar hobi, game online berubah menjadi hidupnya kala itu, bahkan melebihi pendidikannya. Bahkan jumlah komputer di kamarnya lebih dari 3 unit, dan itu kesemuanya dipergunakan hanya untuk bermain game online. Namun ternyata hobi inilah yang pertama kali memperkenalkan hidupnya ke dunia bisnis.
Top mendapatkan uang dari sekedar menjual item atau senjata- senjata karaker miliknya di game online. Dari bisnis iseng tersebut, ia bahkan menghasilkan uang 1 juta baht bahkan sebuah mobil telah mampu dibelinya. Mobil seharga 600 baht (sekitar 600 juta rupiah). Namun bisnis tersebut tak bisa berlangsung lama, karena tindakan tersebut dianggap ilegal, rekening game online miliknya diblok. Kebijakan pemilik game online ini membuatnya kehilangan sumber pendapatan dari menjual item miliknya.
Dia juga pernah memenangkan perlombaan game, menghasilkan 400 baht sekali itu.
Dengan sisa uang yang ada, ia mencoba hal lain dalam mencari uang yaitu menjual barang elektronik, namun ini gagal. Top ditipu, semua barang elektronik yang ia jual ternyata barang palsu dan uangnya pun tidak dapat dikembalikan. Di saat yang sama, keluarganya bangkrut meninggalkan utang sebesar 40 juta Baht (sekitar 12 milyar rupiah). Rumah milik keluarganya pun disita oleh bank. Dan ketika game online tak lagi setenar dulu, Top tak bisa berharap banyak, namun obsesi akan uang telah berubah menjadi ambisi.
Di umur 17 tahun ia memutuskan untuk keluar saja dari sekolah, menyisakan uang hasil bisnis game onlinenya sebagai modal. Dia mendatangi pakan raya bisnis, menemukan sebuah franchise atau waralaba dari Jepang. Karena tak ada biaya untuk mengikuti franchise sebuah mesin chesnut (kacang), ia akhirnya memutuskan membuat waralaba sendiri. Dia tak sanggup membeli secara penuh, jadi ia memilih menyewa mesin itu, lalu membuat mesinnya sendiri.
Dia bersama pamannya mencari strategi berjualan yang baik agar bisnisnya dapat sukses. Ia juga melakukan beberapa eksperimen untuk mendapatkan resep terbaik untuk produk kacangnya agar memiliki rasa yang khas dan unik. Usahanya pun membuahkan hasil setelah itu, Top membuka kedai kacang di mal dan melakukan ekspansi bisnisnya besar-besaran. Dia menyebut bisnis Roasted Chestnut telah sukses mencapai puncaknya. Bisnisnya ada diberbagai mal seperti Tesco, Carrefour, dan lain- lain.
"Saya punya lebih dari 30 cabang yang membawa dalam penjualan 3 juta baht per bulan," jelasnya. Namun ternyata usahanya memiliki kendala, mesin pembuat kacang panggang yang digunakan Top menimbulkan asap dan mengotori atap mal. Pengelola mal Tesco, dimana lebih dari 25 cabang bisnisnya bertempat, meminta dirinya menghentikan mesin pemanggang itu.Pihak mal meminta Top menutup kedainya dan membatalkan kontrak kedai yang telah dibuat.
"Kamu bisa lemah, tetapi tidak pernah menyerah untuk menjaga permainan berlangsung," ucap Top dalam wawancara untuk Yahoo Singapura. Di titik ini Top hampir putus asa. Ditambah lagi, ia tidak berhasil masuk kuliah di universitas negeri dan harus masuk universitas swasta akibat kemalasannya di sekolah selama ini. Walaupun telah bangkrut dan terlilit banyak hutang, orangtua terus berusaha agar anaknya dapat kuliah. Dia menolak tawaran orangtuanya dengan mengatakan akan membiayai kuliahnya sendiri.
Akhirnya Top bisa kuliah dengan menggadaikan jimat ayahnya yang ia pernah curi. Dia tercatat sebagai mahasiwa di Univeristy of the Thai Chamber of Commerce. Dalam benak Top Ittipat kala itu hanyalah bagaimana cara berbisnis kembali disela- sela kuliahnya. Dia hanya berpikir jika saya menjual produk, saya akan mendapatkan uang dari sana selesai. Dia masih memiliki bisnis chestnut, meski sudah tak seramai dulu, bisnisnya sudah turun 50% semenjak pembatalan kontrak. Sisanya ia mulai berpikir ulang apa yang akan dia jual nanti
Sukses Tao Kae Noi
Untuk menutupi penjualan chestnut yang turun drastis, Top berjualan buah kering dan juga rumput laut. Dia terus memutar otak untuk mengembalikan kejayaan bisnisnya. Ia menemukan ide baru untuk menjual rumput laut goreng. Top memulai kembali bisnis ini dari bawah. Segala hal dilakukannya untuk mengembangkan konsep bisnisnya. Ia mencari sendiri rumput lautnya, lalu belajar bagaimana cara menggoreng rumput laut agar menghasilkan produk baik dan enak.
Ia juga mempelajari bagaimana caranya agar rumput laut gorengnya tidak cepat basi jika disimpan lama. Top mempelajari ini itu untuk mengembangkan bisnis rumput lautnya. Dia sendiri telah mengeluarkan biaya lebih dari 100 ribu Baht. Tidak hanya sampai disitu. Dia menemukan resep rahasia untuk rumput laut gorengnya. Ia kembali memutar otak tentang bagaimana memasarkan produk baru tersebut. Jalannya datang dari sebuah mini market bernama 7- Eleven.
Masalah lain datang ketika 7- Eleven mengembalikan produknya. Mereka meminta agar produknya lebih baik berdasarkan standar milik mereka. 7- Eleven meminta agar Top memperbaiki cara pengemasan serta memiliki pabrik untuk memenuhi permintaan pasar. Dia berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi permintaan 7-Eleven, namun ia terus menemui kebuntuan. Top begitu putus asa sampai-sampai ia sempat berpikir untuk berangkat ke China bersama orangtuanya.
Sebelum berangkat ke China, ia memutuskan melakukan usaha terkahir yaitu pinjaman bank untuk memenuhi permintaan 7- Eleven. Karena tidak ada modal, ia mengajukan pinjaman ke bank, namun ditolak karena tak cukup umur. Saat itu umurnya masih 19 tahun ketika mencoba membuat pabrik sendiri. Akhirnya Top dengan sangat terpaksa menjual mobil kesayangannya yang dulu dibelinya dari bisnis item atau senjata game online.
Top membuat pabrik kecil untuk usaha rumput laut gorengnya di kantor kecil milik keluarganya yang tersisa. Usaha dan kerja kerasnya tidak sia-sia karena selalu melanjutkan apa yang pernah dikerjakannya. Dengan sekuat tenaga, akhirnya Top mampu memenuhi semua syarat dari 7-Eleven sehingga produknya dapat dijual di 7-Eleven Thailand. Dalam jangka waktu 2 tahun, sejak hari itu, Top Ittipat berhasil membayar semua hutang keluarganya dan berhasil mengambil kembali rumah keluarganya.
Nama Tao Kae Noi sendiri berasal dari ayahnya, ketika kontrak bisnis itu ditanda tangani, ia mendengar ayahnya berkata "Anakku akan menjadi TaoKaeNoi." Di umur 26 tahun, produk rumput laut gorengnya yang dinamai “Tao Kae Noi” merupakan rumput laut goreng terlaris di Thailand, bahkan telah masuk juga ke berbagai negara lain termasuk Indonesia. Usaha Top ini memiliki penghasilan 800 juta Baht (sekitar 235 milyar Rupiah) per tahun, dan mempekerjakan sekitar 2000 karyawan.
Ia menjelma menjadi salah satu miliarder termuda. Dia adalah CEO TaoKaeNoi Food & Marketing Co., LTD. Bisnisnya menyangkut produk rumput laut dan jajanan mudah dimakan. Dia menghabiskan waktu satu tahun untuk memperluas ke 30 cabang, dan ketika itu terkenal, ia mencoba untuk menjual lebih banyak jenis produk di toko-toko seperti buah persik kering, lengkeng kering dan rumput laut. Yang paling populer adalah rumput laut dari produk- produk lainnya.
Hari ini, Tao Kae Noi adalah merek rumput laut-makanan ringan terkemuka, dengan pangsa pasar sebesar 70 persen. Ia terus melanjutkan untuk menciptakan produk rumput laut goreng dalam kemasan, yang dengan cepat menjadi sukses di Thailand, dan diekspor ke Indonesia, Jepang, Taiwan, Singapura, dan Amerika Serikat. Ia merancang logo nya sendiri sebagai anak laki-laki dengan bendera. Memang produknya ini berkesan seperti produk Korea, tetapi bukan. Dia berhasil dengan Tao Kae Noi, dan menjadi Miliarder.
Top akan berusia 27 tahun bulan Desember ini dan sudah menjadi miliarder. Produk Tao Kae Noi-nya tersedia di banyak negara serta melalui Amazon.com. "Apa yang menggelitik saya adalah sikapnya. Saya ingin tahu apa yang mendorong dia untuk menjadi sukses. Dia tak kenal takut dan tidak pernah menyerah," kata Songyos, produser film "the Billionaire". Kisah suksesnya difilmkan, menurutnya film tersebut telah 80% benar, sangat menginspirasi bagi pengusaha untuk sukses.