Berlatar belakang pendidikan hotel manajemen,
Putra Priyadi sukses menangguk untung bisnis stroberi. Bermula dengan warung
sederhana di tahun 2004, bisnisnya pun makin menanjak seiring dengan
kekhasannya. Berbagai menu stroberi yang diraciknya berhasil memikat 1000
pelanggan perhari. Bahkan saking unik dan tenarnya, bisnisnya bisa menembus
istana.
Biografi
Memulai bisnis itu tak
luput dari tantangan. Pria kelahiran Jakarta tahun 1982 yang mencoba
peruntungan di bisnis stroberi ini pun merasakan itu. Sejak ia menenggelamkan
dirinya ke dunia bisnis, ujian pun terus berdatangan. Bermodal tak terlalu
besar, impian untuk membuka warung besar adalah mustahil. Tapi Putra tak
gentar, ia tetap nekad membangun bisnis meski warungnya berada di area kumuh,
langganan banjir pula. Agar usahanya bisa dikenal, iapun tak segan membagi-bagikan
brosur di jembatan hingga ke perkantoran-perkantoran. “Dulu tempat saya sangat
kumuh, jika hujan datang, kalo gak banjir, ya atap warung bocor,” kisahnya.
Beruntung ia memiliki
konsep unik, hingga mempunyai pangsa pasar tersendiri. Setelah pindah tempat ke
daerah Tanjung Duren Jakarta Barat di tahun 2004, tak disangka di awal
pembukaannya, berbagai menu makanan dan minuman khas stroberi disambut banyak
pecinta buah berwarna merah merekah itu. “Padahal saat itu saya hanya membuat 5
macam minuman stroberi saja dan makanan pun tak terlalu banyak, tapi
sambutannya luar biasa,” ungkap Putra.
Hari demi hari, warungnya
semakin sesak oleh pengunjung. Karena itulah dalam setahun ia sampai melakukan
pelebaran warung hingga 4 kali. “Ternyata, penyuka stroberi itu banyak sekali.
Termasuk saya sudah suka buah ini sejak kecil. Namun, agar tampil lebih
menggoda, saya sering menciptakan menu unik yang mengundang penasaran. Karena
basic saya di restoran, maka saya sudah terbiasa meracik dan memadu padankan
makanan,” jelasnya.
Di tahun kedua, Putra pun
makin gigih berbisnis stroberi. Warung sederhana yang digagasnya diubah menjadi
Strawberry Cafe, dengan tampilan yang lebih ngejreng. Ragam menu perlahan makin
diperbanyak. Minuman serba strawberry sekitar 135 item, sedang makanan sebanyak
80 item. “Memang saya selalu melakukan berbagai inovasi untuk mengembangkan
bisnis ini. Selain itu saya selalu menyajikan yang unik dengan servis yang
baik,” imbuh Putra. Bahkan ditahun 2008, Putra makin memantabkan posisinya
sebagai pengusaha cafe khas stroberi nomor satu di Jakarta, dengan membuka
cabangnya di kawasan Gandaria.
Diburu Artis dan
Anak Muda
Inovasi yang dilakukannya
tak sia-sia. Ini dibuktikan dengan makin banyaknya pelanggan yang datang ke
cafenya. Belakangan, bukan hanya kalangan anak muda dan mahasiswa yang sering
nongkrong, banyak pula artis artis top yang ingin melepas lelah di cafenya.
“Selain ragam minuman dan makanan yang khas stroberi, disini juga sedia makanan
Asian, Western, Italian dan lainnya. Harganya sangat terjangkau, dari mulai 6
ribu rupiah sampai 40 ribu rupiah saja,” akunya.
Kini, setelah beberapa
tahun ia menjalankan bisnis serba stroberi ini, pelanggan cafenya makin
menanjak. Tak jarang Putra dibuat kewalahan. “Memang saya sering kewalahan,
apalagi di hari-hari libur atau weekend. Biasanya mereka harus booking dulu
atau waiting list agar kebagian tempat. Ketertarikan mereka, karena selain
menyediakan stroberi, saya juga menyiapkan game gratis sepuasnya. Jumlahnya ada
500 game import,” ucap pria yang biasa menerima pelanggan 500-1000 orang per
hari ini. Tak aneh, jika dalam sehari, satu outletnya bisa menghabiskan
stroberi minimal 40 kg.
Demi menunjang kelancaran
bisnisnya. Putra invest 1,5 hektar tanah dikawasan puncak yang digunakan
sebagai kebun stroberi. “Saya sering juga keteteran stroberi. Atas dasar itulah
saya membeli tanah untuk ditanami stroberi. Ya, ini lebih efektif karena bisa
menekan cost,” kilahnya. Untuk menjalankan bisnisnya itu, ia dibantu 70 orang
karyawan.
Langganan Istana
Putra boleh berbangga,
karena menu stroberinya bisa menembus istana. “Awalnya saya masuk ke salah satu
media, mungkin pihak istana membaca tentang bisnis yang saya jalankan. Saya
ditelepon tuh, ia bilang katanya dari istana. Saya kaget. Menu stroberi saya
lalu di tes dan lulus tes,” ujarnya bangga.
Dari situlah, setiap ada
acara kenegaraan, dirinya selalu dilibatkan. Namun, ia tak cepat berpuas diri.
Meski sudah menjadi langganan tetap istana, tekadnya untuk mengembangkan
bisnisnya tidaklah padam. “Kalau acara 17-an saya pasti ke istana. Selainnya,
saya juga sering diundang seperti kalau ada rapat kabinet dan lain-lain.
Biasanya, istana sekali pesan bisa sampai 20kg buah stroberi,” ucapnya.
Kini Putra pun tengah
bersiap-siap untuk membuka outlet ketiganya dikawasan Depok. Selain itu, ia
juga tengah menggagas untuk melaunching franchise cafenya. “Sudah banyak orang
yang menanyakan franchise cafe inidari berbagai daerah di Indonesia. Mungkin
sekarang saatnya saya membuka franchise agar bisnis ini makin berkembang lagi,”
pungkasnya.