Biografi Pengusaha Sawit Martua Sitorus | Wilmar Group Sejarah Bisnis Tiga Negara





Martua Sitorus lahir di Pematang Siantar, sebuah kota di Sumatera Utara, di tahun 1960. Pria yang memiliki nama asli Thio Seng Hap, adalah pemilik perusahaan Wilmar International bersama Kuok Khoon Hong. Meraka bergerak di bisnis sawit, dan menjadi perusahaan terbesar di dunia dari usahnya tersebut. Di tahun 1991, perusahaan tersebut resmi berdiri bermodal 7.100 hektar kebun sawit. Wilmar International juga mendirikan pabrik pengolahan hingga Sumatera Utara.
Tidak semua orang batak bekerja sebagai pengacara, mereka juga pandai berbisnis. Salah satunya, dan terbaik adalah Wilmar Sitorus pemilik Wilmar International meski namanya cukup awam di Indonesia. Dia berhasil masuk jajaran orang terkaya di Indonesia. Bisnisnya berbasis di Singapura meliputi 48 perusahaan berbeda. Perusahaan itu, salah satunya PT. Multimas Nabati Asahan memproduksi minyak goreng merek Sania.
Pada 2005, Wilmar International diperkirakan telah memiliki total aset $.1,6 miliar, total pendapatan $.4,7 miliar dan laba bersih $.58juta. Sejarah Wilamar International tidak lapas dari Mertua Sitorus, pria asli Batak ini dulunya hanya minyak sawit kecil kecilan Indonesia- Singapura. Pria 42 tahun, lulusan sarjana ekonomi HKBP Nommensen, Medan, Sumatera Utara.

Menjadi sangat bersemangat, ia sukses berbisnis dan tumbuh hingga membeli 7.100 hektar kebun sawit di 1991. Usaha sawit lah yang membuat dirinya jadi pengusaha besar di Sumatera Utara. Di 1991, setalah mendirikan pabrik sawit, Martua bersiap ekspansi ke Malaysia dimana pasar kala itu masih bagus.

Ia pun tak lekas puas, fokus mendirikan hilirisasi (produk turunan) yang lebih bernilai tinggi. Tahun 1998, ia mendirikan pertama kalinya pabrik memproduksi specialty fats. Wilmar International tercatat di bursa saham Singapura. Perusahaannya tumbuh, sebelumnya berupa pengolahan minya sawit berkembang terspesifikasi di wilayah agrobisnis. 
Perusahaan memiliki beberapa usaha; penyuliang minyak goreng, pengepakan dan penjualan, lemak khusus, oleokimia, produksi biodisel, dan pengolahan biji- bijian. Pengepakanya akan meliputi (1). merchandising minyak sawit dan produk laurics (semacam lemak nabati), (2). pengolahan minyak sawit dan refinery, (3). peremukan, diolah dan refining untuk manjadi minyak bisa dimakan, minyak sayur, biji- bijian dan kedelai. Konsumennya meliputi China, Vietnam dan Indonesia, dan sudah berbentuk hasil jadi siap pakai.
Bertambah tahun membuat bisnis Martua semakin bersinar meliputi berbagai usaha. Utamanya, ia fokus kepada bisnis minyak kelapa sawit serta turunannya. Di tahun 2000, perusahaanya PT.Multimas Nabati Asahan memproduksi minyak goreng Sania. Per 31 Desember 2005, Wilmar International memiliki 69.171 hektar, 65 pabrik, tujuh kapal tanker, dan 20.123 karyawan. Perusahaanya memiliki 30 negara tujuan eksportir.

Puncaknya, perusahaan Wilmar tecatat di bursa Singapura di Agustus 2005, dengan nilai saham $2 miliar. "Ia cukup berani mengambil resiko, jadi cepat pula ia mendapatkan keuntungan," ucap Derom Bangun, selaku ketua harian Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia). Ia menilai Martua sebagai sosok barani masuk ke pasar baru. Dia dinilai kreatif, dinamis, dan banyak ide. "Namun, ia memang tegolong orang yang low profil atau tak maun menonjol."

Kawan menyebutnya orang yang agresif dalam hal bisnis. Ia dapat melihat peluang di bisnis sawit kala itu, serta tahan banting hadapi krisis. Buktinya, meski krisis moneter 1997, dia mampu menghadapinya ketika perusahaan lain gulung tikar. Dia bahkan berhasil memberikan 2,5% tunjangan krisis kepada karyawan, bukanya memotong gaji mereka 2,5%. Dia memang tidak sendiri ketika membangun Wilmar International, bersama dengan Kuok Khoon Hong.

Sejarah Wilmar International


Kuok Khoon Hong, Pria berusia 57 tahun ini adalah keponakan Robert Kuok, raja bisnis gula dan properti Malaysia, bersama Martua sepakat mengembangkan bisnis bersama-sama. Wilmar sendiri disebut-sebut sebenarnya adalah singkatan dari kedua nama mereka, yaitu William, nama panggilan Kuok Khoon Hong, dan Martua Sitorus. Mereka berdua adalah pemilik signifikan Wilmar Holdings Pte Ltd (perusahaan holding Wilmar International Ltd).

Keduanya berbagi tugas, Kuok Khoon Hong sebagai chairman & CEO dan Martua sebagai chief operating officer (COO) Wilmar International Ltd. Keluarga besar Matua Sitorus berperan penting dalam bisnis, mereka menduduki jabatan penting. Istri (Rosa Taniasuri Ong), saudara laki-laki (Ganda Sitorus), saudara perempuan (Bertha, Mutiara, dan Thio Ida), dan ipar (Suheri Tanoto dan Hendri Saksti) menduduki posisi kunci di Wilmar Corp. Bahkan, Hendri Saksti diberi kepercayaan menjadi kepala operasional bisnis Wilmar di Indonesia.

Bisnis keduanya meningkat pesar di bulan pertama 2006, menghasilkan kenaikan 7,8% senilai S$3,7 miliar dibanding periode sama sebesar US$3,4 miliar di tahun 2005. Laba bersihnya selama sembilan bulan pertama 2006 tumbuh 56,4% mencapai US$68,3 juta dibanding periode yang sama 2005 sebesar US$43,6 juta. Keduanya berrencana ekspansi Wilmar ke bisnis biodiesel. Tidak tanggung-tanggung, mereka langsung menggebrak dengan membangun tiga pabrik biodiesel.

Ada beberapa isu menyangkut bisnis Wilmar Corp, terutama bisnis minyak sawit. Pertama, rencana merger Wilmar dan lini bisnis Kuok Group, milik taipan Robert Kuok, di bidang agrobisnis (PPB Oil Palms Berhad, PGEO Group Sdn. Bhd., dan Kuok Oil & Grains Pte Ltd). Nilai transaksi merger mencapai US$2,7 miliar. Merger ini ditaksir memberikan potensi kapitalisasi pasar Wilmar sebesar US$7 miliar. Merger ini diperkirakan juga akan menghasilkan kombinasi pendapatan US$10 miliar dan laba bersih US$300 juta selama sembilan bulan pertama 2006.

Pabrik- pabrik ini diperkirakan memiliki kapasitas produksi sampai 350.000 ton per tahun sehingga total kapasitasnya mencapai 1,050 juta ton per tahun. Sejauh ini, belum ada pabrik biodiesel milik perusahaan lain di dunia yang memiliki kapasitas produksi sebesar Wilmar. Sebagai tambahan, apabila rencana merger itu terealisasi, maka pabrik biodiesel milik PGEO Group Sdn. Bhd. dengan kapasitas 100.000 ton per tahun akan makin memperkuat bisnis biodiesel Wilmar.

Lainnya, Mertua aktif di bisnis kesahatan dengan membangun sebuah rumah sakit di Medan, Murnia Teguh Memorial Hospital. Rumah sakit yang ia persembahkan untuk ibunya, Murni Teguh. Rumah sakit tersebut didirikan 12 Desember 2012. Meskipun tinggal di Singapura, dia, istrinya dan tiga orang anak, tetaplah warga negara Indonesia, dan memiliki usaha sebagian besar di Indonesia.

Profil Pengusaha Reza Sapta Utama | Sukses Ritel Distro Oleh Pendiri Gee Eight




Sejarah distro di kota Bandung memang kompleks. Jenis bisnis tengah naik daun saat ini, salah satunya ya factory outlet dan distribution store atau distro. Bandung memang dikenal rajanya soal satu ini. Tapi, apakah tau ada istilah boutique distro, bedakan dengan distro loh. Karena namanya boudist, singkatannya, merujuk pada distribusinya. Bedanya mereka menawarkan produk self made tak menerima titipan produk lain. Ini juga merujuk pada satu jenis segementasi saja.

Misalnya boudist khusus pakaian wanita. Dijualnya cuma pakaian khusus wanita saja. Tercatat ada 100 lebih distro dan boudits di Bandung. Salah satunya, namanya Gee Eight beralamat di Jalan Progo no.3. Namanya sendiri berasal dari kata Girl on Eight. Ya, Eight adalah angka delapan, menunjukan nilai rata- rata atau jadi cerminan produk Gee Eight itu cerdas. Kemudian ada embel- embel Girl yang berarti anak perempuan. Sudah bisa diduga siap target pasarnya kan.

Menyasar mereka (gadis- gadi) cerdas, cantik, memilik nilai diatas rata- rata. Mencerminkan nilai delapan dari kualitas dari produknya sendiri. Siapakah pemiliknya yang perlu kamu ketehaui sekarang. Apa hal bisa kita pelajari dari kisahnya.

Awal mula


Ada dua segmentasi distro pada umumya; segmen menengah- atas dan menengah- bawah. Kisah Gee Eight itu lahir di tahun 2004 -an. Sejak dibuka pertama kali jumlah penjualan terus meningkat. Tiap tahun ada saja peningkatan penjualannya. Didirikan oleh dua bersaudara, Reza Sapta Utama, yang menggambarkan sosok mengetahui standar pakaian. Kemudian saudarinya, Rizkina Eriana Utama, berperan fital dalam hal produksinya. Sosok si Rizkina atau biasa dipanggil Ini ialah pendesainnya.

Awalnya Ina gemar akan fashion seperti halnya perempuan lain. Ia bahkan suka koleksi pakaian- pakaian cantik. Nah, dari situlah, muncul hasratnya mendesain lini fashion -nya sendiri. Mereka berdua lantas punya ide membuka bisnis bersama. Dari situlah ide tentang distro Gee Eight lahir di tahun 2004. Mengintegrasikan antara toko dan pabriknya, membuat perusahaan kecil mereka punya stok produk ekslusip. Kemudian Reza Utama lantas menyebutnya bagaimana menjadi market leader.

Modalnya adalah kepercayaan dua orang. Usaha ritel ini memfokuskan pada segmen wanita modis. Tidak ada batasan umurnya. Tahun 2008, konsepnya mengarah kepada custom made. Dimana Reza menawarkan satu slogan "Khusus Dirancang untuk Anda." Diperbanyaklah produksi pakaian wanita muda penuh eksotik dan kesan dewasa. Lantas dibagilah mereka kedalam tiga brand berbeda.

"Saya ingin menjadi pemimpin pasar (market leader) di setiap segmen yang kami masuki," jelasnya.

Ia tampak berambisi mewujudkannya. Caranya ya melalui desain unik dan pemilihan kain. Soal berjualan tak diragukan lagi. Modal menjadi sales asuransi membuatnya siap berbisnis. Setidaknya ini sama- sama menjual ditambah cita rasanya akan modis. Pria penghobi olah raga dan makan ini menjelaskan kenapa memilih jadi pengusaha. Jelasnya karena ia merasa tertantang akan menjual produk sendiri.

Jikalau menjadi karyawan asuransi kita menjual produk orang lain. Lain halnya berbicara tentang bisnis distro satu ini. Tidak ada gesakan kuat ketika berpindah status dari karyawan jadi pengusaha. Diakuinya setiap usaha ada kendalanya sendiri. Tantangan besarnya ialah bagaimana agar perusahaan tetap tumbuh. Oleh karena itu perlu adanya semangat membangun didalamnya. Mereka haruslah jadi sosok adaptif agar bisa sejalan bersama.

Reza punya prinsip menjalankan usahanya ini. Dia berpedoman kejujuran dan juga sikap pantang menyerah. Selain itu ia juga meyakinkan tak perlu harus menaklukan tantang apapun. Selalu ada motivasi dalam dirinya cuma tak "ngoyo" mengejar ambisinya. Kesemuanya telah diperhitungkan olehnya matang- matang. Bicara tentang bisnisnya yaitu bisnis ritel Reza sudah membaca pasarnya 5 tahun mendatang. Menurutnya nantinya omzet akan lebih besar dari sebelumnya.

Tentu saja, pasalnya konsep Bandung sebagai tren center sudah menggema. Orang Indonesia pun sudah tak malu- malu membeli produk dalam negeri. Dan, untuk menjawab tantangan global, ia punya strategi sendiri yakni membangun organisasi perusahaan agar solid. Harus ada perubahan sistematis- gesit menyambut apa peluang mendatang. Ini termasuk soal adanya pasar bebas Asia loh.

"Kami juga akan segera memaksimalkan pasar domestik yang ada serta memanfaatkan momentum adanya Perdagangan Bebas China dan ASEAN atau CAFTA (China and ASEAN Free Trade." jelas Reza.

Kabar gembiranya adalah pengusaha muda Indonesia mulai tumbuh. Ia sendiri tak merasa tersaingi oleh meraka loh. Begitu banyak entrepreneur muda baru bermunculan. Ia lantas memberikan saran buat kamu yang baru memulai. Menitik beratkanlah kepada inovasi. Jangan cuma main me- too strategi atau cuma mau ikut- ikutan saja. Kembangkan pasar kamu sendiri jelasnya. Buatlah trobosan baru dibidang kamu kerjakan nanti.

Tanggapan akan produk garmen asal Tiongkok. Reza mengharapkan adanya antisipasi. Ini juga termasuk dari pengusahanya sendiri. Haruslah siap mengamati pasar domestik dan kecenderungan pasar luar negeri. Kita ambil contoh defaluasi Yuan atas Dollar. Ini akan berdampak mata uang Yuan lebih rendah dari Dollar. Padahal Amerika merupakan pasar tujuan Tiongkok. Oleh karena Yuan rendah maka kesempatan ekspor akan jadi lebih besar.

Ini bisa merembet ke pasar kita loh. Hal lainnya adalah jangan ada perang harga antara kita. Janganlah selalu memanfaatkan harga lebih murah. Fokuslah kepada desain update serta bagaiman mendistribusikan barang lebih efisien. Berjualan lah melalui konsep komunitas. Inilah kiat sukses dari seorang Reza Utama pemilik dan pendiri brand Gee Eight. Fans Sam Walton, Sandiaga Uno, ini juga tak malu menyebut satu sosok lain yaitu ayahnya, sebagai inspirasi.

Twitter @utamareza

Sukses Ritel Distro Oleh Pendiri Gee Eight

0

Profil Pengusaha Reza Sapta Utama



Sejarah distro di kota Bandung memang kompleks. Jenis bisnis tengah naik daun saat ini, salah satunya ya factory outlet dan distribution store atau distro. Bandung memang dikenal rajanya soal satu ini. Tapi, apakah tau ada istilah boutique distro, bedakan dengan distro loh. Karena namanya boudist, singkatannya, merujuk pada distribusinya. Bedanya mereka menawarkan produk self made tak menerima titipan produk lain. Ini juga merujuk pada satu jenis segementasi saja.

Misalnya boudist khusus pakaian wanita. Dijualnya cuma pakaian khusus wanita saja. Tercatat ada 100 lebih distro dan boudits di Bandung. Salah satunya, namanya Gee Eight beralamat di Jalan Progo no.3. Namanya sendiri berasal dari kata Girl on Eight. Ya, Eight adalah angka delapan, menunjukan nilai rata- rata atau jadi cerminan produk Gee Eight itu cerdas. Kemudian ada embel- embel Girl yang berarti anak perempuan. Sudah bisa diduga siap target pasarnya kan.

Menyasar mereka (gadis- gadi) cerdas, cantik, memilik nilai diatas rata- rata. Mencerminkan nilai delapan dari kualitas dari produknya sendiri. Siapakah pemiliknya yang perlu kamu ketehaui sekarang. Apa hal bisa kita pelajari dari kisahnya.

Awal mula


Ada dua segmentasi distro pada umumya; segmen menengah- atas dan menengah- bawah. Kisah Gee Eight itu lahir di tahun 2004 -an. Sejak dibuka pertama kali jumlah penjualan terus meningkat. Tiap tahun ada saja peningkatan penjualannya. Didirikan oleh dua bersaudara, Reza Sapta Utama, yang menggambarkan sosok mengetahui standar pakaian. Kemudian saudarinya, Rizkina Eriana Utama, berperan fital dalam hal produksinya. Sosok si Rizkina atau biasa dipanggil Ini ialah pendesainnya.

Awalnya Ina gemar akan fashion seperti halnya perempuan lain. Ia bahkan suka koleksi pakaian- pakaian cantik. Nah, dari situlah, muncul hasratnya mendesain lini fashion -nya sendiri. Mereka berdua lantas punya ide membuka bisnis bersama. Dari situlah ide tentang distro Gee Eight lahir di tahun 2004. Mengintegrasikan antara toko dan pabriknya, membuat perusahaan kecil mereka punya stok produk ekslusip. Kemudian Reza Utama lantas menyebutnya bagaimana menjadi market leader.

Modalnya adalah kepercayaan dua orang. Usaha ritel ini memfokuskan pada segmen wanita modis. Tidak ada batasan umurnya. Tahun 2008, konsepnya mengarah kepada custom made. Dimana Reza menawarkan satu slogan "Khusus Dirancang untuk Anda." Diperbanyaklah produksi pakaian wanita muda penuh eksotik dan kesan dewasa. Lantas dibagilah mereka kedalam tiga brand berbeda.

"Saya ingin menjadi pemimpin pasar (market leader) di setiap segmen yang kami masuki," jelasnya.

Ia tampak berambisi mewujudkannya. Caranya ya melalui desain unik dan pemilihan kain. Soal berjualan tak diragukan lagi. Modal menjadi sales asuransi membuatnya siap berbisnis. Setidaknya ini sama- sama menjual ditambah cita rasanya akan modis. Pria penghobi olah raga dan makan ini menjelaskan kenapa memilih jadi pengusaha. Jelasnya karena ia merasa tertantang akan menjual produk sendiri.

Jikalau menjadi karyawan asuransi kita menjual produk orang lain. Lain halnya berbicara tentang bisnis distro satu ini. Tidak ada gesakan kuat ketika berpindah status dari karyawan jadi pengusaha. Diakuinya setiap usaha ada kendalanya sendiri. Tantangan besarnya ialah bagaimana agar perusahaan tetap tumbuh. Oleh karena itu perlu adanya semangat membangun didalamnya. Mereka haruslah jadi sosok adaptif agar bisa sejalan bersama.

Reza punya prinsip menjalankan usahanya ini. Dia berpedoman kejujuran dan juga sikap pantang menyerah. Selain itu ia juga meyakinkan tak perlu harus menaklukan tantang apapun. Selalu ada motivasi dalam dirinya cuma tak "ngoyo" mengejar ambisinya. Kesemuanya telah diperhitungkan olehnya matang- matang. Bicara tentang bisnisnya yaitu bisnis ritel Reza sudah membaca pasarnya 5 tahun mendatang. Menurutnya nantinya omzet akan lebih besar dari sebelumnya.

Tentu saja, pasalnya konsep Bandung sebagai tren center sudah menggema. Orang Indonesia pun sudah tak malu- malu membeli produk dalam negeri. Dan, untuk menjawab tantangan global, ia punya strategi sendiri yakni membangun organisasi perusahaan agar solid. Harus ada perubahan sistematis- gesit menyambut apa peluang mendatang. Ini termasuk soal adanya pasar bebas Asia loh.

"Kami juga akan segera memaksimalkan pasar domestik yang ada serta memanfaatkan momentum adanya Perdagangan Bebas China dan ASEAN atau CAFTA (China and ASEAN Free Trade." jelas Reza.

Kabar gembiranya adalah pengusaha muda Indonesia mulai tumbuh. Ia sendiri tak merasa tersaingi oleh meraka loh. Begitu banyak entrepreneur muda baru bermunculan. Ia lantas memberikan saran buat kamu yang baru memulai. Menitik beratkanlah kepada inovasi. Jangan cuma main me- too strategi atau cuma mau ikut- ikutan saja. Kembangkan pasar kamu sendiri jelasnya. Buatlah trobosan baru dibidang kamu kerjakan nanti.

Tanggapan akan produk garmen asal Tiongkok. Reza mengharapkan adanya antisipasi. Ini juga termasuk dari pengusahanya sendiri. Haruslah siap mengamati pasar domestik dan kecenderungan pasar luar negeri. Kita ambil contoh defaluasi Yuan atas Dollar. Ini akan berdampak mata uang Yuan lebih rendah dari Dollar. Padahal Amerika merupakan pasar tujuan Tiongkok. Oleh karena Yuan rendah maka kesempatan ekspor akan jadi lebih besar.

Ini bisa merembet ke pasar kita loh. Hal lainnya adalah jangan ada perang harga antara kita. Janganlah selalu memanfaatkan harga lebih murah. Fokuslah kepada desain update serta bagaiman mendistribusikan barang lebih efisien. Berjualan lah melalui konsep komunitas. Inilah kiat sukses dari seorang Reza Utama pemilik dan pendiri brand Gee Eight. Fans Sam Walton, Sandiaga Uno, ini juga tak malu menyebut satu sosok lain yaitu ayahnya, sebagai inspirasi.

Twitter @utamareza

Profil Pengusaha Mohrizal Rizki | Bonek Bondo Nekat Kerajinan Daun Tembakau



Menjadi pengusaha anak muda harus kreatif. Mahalnya suatu kreatifitas dapat tersirat dari kisah sukses satu ini. Kisah seorang Mohrizal Rizki, seperti yang dikutip oleh Ciputra Entrepreneurship, melanjutkan kisahnya dalam sebuah wawancara singkat. Apa sih usahanya anak muda satu ini? Ternyata usahanya tembakau, eit, bukan sembarang tembakau. Bukan pula bisnis rokok kretek seperti akan kamu bayangkan. Dia bukan lah seorang produsen rokok.
Terjun ke bisnis macam ini memang kegemarannya. Tembakau dipilih lantaran memang sudah lekat di hidup masyarakat dunia. Ia melanjutkan ini merupakan bisnis kerajinan. Tercatat sebagai mahasiswa semester 7 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, konsep kewirausahaan sudah melekat dalam dirinya. Meski barulah bisnis pertamanya sudah bisa merebut perhatian loh.
"Sebelum menjalani bisnis ini, saya hanya berstatus mahasiswa..... Namun saya sudah memiliki jiwa entrepreneurship semenjak masih sekolah," tambah Rizki.

Bisnis unik

Tantangan terbesar baginya adalah menjalankan bisnis itu sendiri. Kalau cuma modal ngomong saja tak akan ada hasilnya. Ia juga mengingatkan pentingnya inovasi. Ini lah yang terkadang membawa gerakan seorang pengusaha muda melambat. Perlu memikirkan inovasi- inovasi apa untuk bisnis mendatang. Kita (pengusaha muda) harus memikirkan inovasi bisnis yang belum ada sebelumnya.
Kemudian selepas menemukan inovasi. Hal paling tersulit ialah mengeksekusinya. Melakukan gerakan awal buat menjalankan ide bisnisnya. Rizki sendiri awalnya mengikuti ajang pameran oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jember. Dari sanalah lantas banyak pengunjung tertarik akan produknya. "Banyak pengunjung yang tertarik dengan produk saya dan menganjurkan saya mengembangkan bisnis kerajinan daun tembakau ini," terangnya.
Mengambil resiko dikeluarkanlah senjatan andalan. Apalagi kalau bukan uang tabungan pribadiya dikuras buat berbisnis. Namun, hal tersebut terbayar, bahkan di 2014 telah resmi mendapatkan suntikan dana dari pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jember.
Di waktu sengganya, Rizki juga masih bisa menyalurkan hobinya, yakni bermain gitar dan menciptakan lagu. Disisi lain bersemangat memulai usahanya sendiri. Modal awal saat itu cuma 500.000 saja dari tabungan milik pribadi. Modal lainnya ialah nekat atau istilahnya "bonek". Bondo Nekat kepanjangan dari cuma modal nekat memakai uang seadanya. Nekat dalam entrepreneurship konsepnya ialah keberaniannya mengambil resiko.
Modal nekat memberikan rasa kemandirian buat kita. Penulis juga merasakan hal yang sama. Ada kepuasan tersendiri ketika mendapatkan itu. Kemandirian membangun kepercayaan diri. Kepercayaan kita haruslah bisa keluar dari masalah pelik apapun; tidak cuma bisnis. Hal memotivasi adalah kata- kata jamak bagi kita pengusaha. Pegangan bahwa kegagalan merupakan awal dari keberhasilan. Sukses bisnis tembakau yang ia beri nama Cobacco Crafting.

Ini merupakan produk pertama di Indonesia. Dan, menurut prediksinya, lima tahun kedepan masih banyak ceruk bisnisnya. Kerajinan produk tembakau ini diharapkan akan maju. Dalam lima tahun mendatanga Rizki fokus membangun relasi bisnis. Rizki akan fokus membangun relasi dengan palaku kerajinan lain. Fungsinya agar bisa mendapatkan ilmu bagaimana masuk ke pasar.

"Strategi saya dalam jangka waktu 5 tahun kedepan adalah membangun relasi dengan pelaku bisnis kerajinan tangan untuk memperoleh ilmu dalam meningkatkan mutu kualitas produk, serta memasarkan produk saya ke outlet-outlet kerajinan tangan di Indonesia," terangnya kepad pewarta.

Namanya merupakan ide pribadi. Merupakan satu perpaduan antara Crafting dan tOBACCO. Yang mana menggunakan ejaan dimiripkan Madura cobacco dari ko- bako. Ini mempersentasikan harapan besar masyarakat Jember. Dimana mayoritasnya adalah para pendatang Jember. Sukses memperkenalkan usaha pertama di Indonesia ini, apakah mimpi besar lain Rizki? Ia punya mimpi membangun usaha industri- wisata, apa itu, usaha yang memadukan wisata dan bisnis.

Ketika orang berkunjung mereka bisa merasakan bagaimana membuat tembakau. Bagaimana merubahnya jadi aneka kerajinan. Untuk itulah diperlukan pemikiran out of the box. Rizki berharap proyek besar ini akan jadi inspirasi bagi pengusaha lain. Menurutnya kondisi ekonomi sekarang memang butuh bibit- bibit usaha baru. Mereka para anak muda harus menjadi pengusaha. Pasar bebas di tahun 2015 menjadi patokan buat kamu menurutnya.

Kendala terbesar baginya menjalankan bisnis ini. Tak lain kalau bukan ada di tembakaunya sendiri. Bisnis dari Cobacco membutuhkan lembaran duan bakau. Perlu diketahui bahwa tembakau adalah tanaman yang punya siklus musiman. Jadi tak mudah buat berproduksi tetap. Mengakali hal inilah, rencananya, ia akan membuat satu ruang penyimpanan. Dimana ketika musim panen akan disimpan sebanyak mungkin. Hingga ia bisa selalu berproduksi.

Bicara tentang inspirasi pengusaha -nya. Maka jawabnya tak lain adalah sosok Ir. Ciputra. Dia menyebut ia lah sosok entrepreneur sejati. Rizki sendiri mengaku sering mendatangi berbagai seminar kewirausahaan. Seperti yang diadakan oleh Ir. Ciputra. Inilah alasannya mau masuk ke dunia entrepreneurship.

Twitter @Cobaccocrafting

Biografi Pengusaha Aprie Angeline | Jualan Sampo Cewek Cantik Untung Ratusan Juta



 
Salah jurusan kuliah malah jadi pengusaha. 
Ya, kisah itu pasti jamak terdengar, seperti halnya kisah wanita cantik satu ini. Namun, bukan sembarangan salah jurusan loh, karena jurusannya di Fakutltas Kedokteran yang notabennya menjanjikan. Loh kok bisa salah? Menurut berbagai sumber kami dapatkan ini karena cita- cita lainnya. Ketika itu, ketika dirinya sudah menginjak kaki di Yogyakarta, ada perasaan asing dalam dirinya. Mulai kuliah di Universitas Gajah Mada, Fakultas Kedokteran Gigi, Aprie sudah merasa tak nyaman.
Padahal waktu itu baru berjalan beberapa semester. Sempat terlintas di benaknya mau berhenti saja dan jadi artis terkenal. Merasa salah jurusan membuatnya memilih asik mengerjakan hal lain. Disela- sela kuliahnya dibuka- bukannya koneksi internet. Ketemulah sebuah bisnis online menarik hatinya. Ia lantas berjualan baju dan juga sepatu online.
"Bisnis menjadi pelampiasan saya merasa tidak kuat di jurusan itu,"ujar Aprie kepada Kompas. Sempat mau berhenti tapi takut kepada orang tuanya.

Sumber inspirasi

Perjalanan wanita 23 tahun ini memang menginspirasi. Alasan lain kenapa merasa salah jurusan usut- punya usut karena ia pelupa. Dia juga ceriwis orangnya. Ketika berkuliah terpaksa harus mengeremnya. Itulah juga alasan kenapa memilih menjadi artis saja. Aprie pun mulai mencoba- coba mengerjakan bisnis online shop. Gadis kelahiran Sorong, 5 April 1991, ini juga mengerjakan beberapa syuting sinetron dan modeling.
"Saya malah ingin jadi artis dan terkenal," ujarnya.
Baik online dan offline dipenuhi oleh aneka kegiatan. Kesemuanya tak ada hubungannya dengan kuliah yang tengah dijalani. Berjalan waktu malah rasa asyiknya terpenuhi dari bisnis online. Seolah melupakan cita- cita utamanya menjadi artis terkenal. Tahun 2012 menjadi tonggak sejarah, nekat mengajukan cuti kuliah, cuma buat menekuni bisnis onlinenya.
Dia mulai belajar bagaiman memasok barang sendiri. Aprie juga belajar dari pemasok barang dagangannya. Kesemuanya proses dagang dipelajarinya otodidak. Ia sendiri mengaku tak begitu paham memproses bisnis online awalnya. Otodidak saja bermodal Black Berry Messenger. Dari berjualan pakaian dan sepat ternyata tak cocok baginya. Memang beberapa orang nyaman tapi tidak buat sosoknya yang haus kesuksesan. Dia berdalih jualan produk fashion mengecewakan.

Berbisnis pakain online untungnya tipis. Terkadang dia harus menombokinya sendiri. Selain itu karena ambil dari orang lain, terkadang, kualitasnya jauh dari apa yang digambarkan. Untuk sepatu masalahnya selain hal itu adalah ia mencobanya sendiri. Aprie harus mencobanya sendiri. Karena ia tak tau pasti ukuran sepatu dari konsumennya. Kami mencoba menerawang itu semua karena model bisnisnya reseller. Dan, Aprie itu terlalu perfeksionis untuk membeli produknya dulu.

Kan tak semua pengusaha suka mengira- ngira kualitas produknya. Juga tak semua orang memiliki rasa soal bisnis fashion.

Jualan shampo


Tak mau berhenti karena memang sudah cinta. Beralihlah sasaran bisnsnya dari produk fashion ke kosmetik. Ketika itu ia mendapatkan tawaran langsung dari produsennya. Produk skin care buatan luar negeri dicoba dijualnya. Namun, sebelum berani menjual, Aprie mencobanya dulu ke dirinya sendiri. Alhasil ternyata cocok hingga diputuskan untuk dijualkan. Respon pelanggan pun positif membuatnya semakin bersemangat. Respon positif datang dari pelanggan setianya.

"Karena saya selalu memberikan pelayanan yang baik, pelanggan percaya terhadap produk yang saya jual," tambah Aprie.

Bisnis Billion Online Shop (nama online shop -nya) meningkat pesat. Bahkan omzetnya bisa mencapai angka Rp.3 juta tiap bulannya. Dia makin yakin akan pilihan niche -nya. Dalam beberapa bulan uang puluhan juta sudah dikantungnya. Apa kunci sukses online shop Billion Online Shop? Gampang kok, Aprie menjelaskan harus bisa menahan diri. Tak boleh marah dan selalu mencoba mendekatkan mereka. Ketika nanti membalas pesanan pun tak asal jawab.

Tersusun sebuah komunikasi dua arah yang ramah. Itu ternyata efektif membangun kedekatan antara ia dan juga konsumen. "Itu membuat konsumen makin dekat dan percaya pada kami," terangnya.

Kembali merasa tak puas akan bisnisnya. Terbersit sebuah ide untuk buat membuat produknya sendiri. Putri dari pasangan Jistor Situmorang dan Lukeria Rajaguguk ini, memutuskan akan membuat produknya sendiri. Tapi produk seperti apa yang akan dibuatnya. Hingga Aprie menghadapi masalah dengan rambutnya. Lantas ia mencoba membuat produk samponya sendiri. Cewek yang pernah mengikuti olimpiade IPA saat SMA ini mencari- cari informasinya.

Bagaimana cara membuat sampo sendiri. Dia kemudian aktif berkonsultasi dengan orang- orang paham akan hal tersebut. "Kebetulan, sejak SMA saya juga hobi meracik- racik, jadi sedikit banyak tahu," terangnya lagi. Pada awal 2013 -an, diperkenalkan lah produknya sendiri, sebuah sampo Angeline Hair Treatment (AHT), menggunakan bahan herbal berkualitas. Oleh karena itulah harganya jadi relatif mahal. Meski begitu eh diluar dugaan malah jadi booming di pasaran.

Harga mahal tak masalah karena dirinya sudah punya costumer based. Sampo yang fokus bagaimana cara agar bisa cepat menumbuhkan rambut. Itulah masalah utama rambut miliknya juga. Ini telah menjadi produk andalan bisnisnya sampai sekarang. Modal Rp.10 juta dibuatlah 200 botol sampo. Penjualan terus meningkat saja. Saban bulan sudah bisa menjual seribu pake sampo AHT. Omzetnya sudah bisa tembus angka Rp.230 juta saja.

Adapula paket perawata rambut conditioner dan hair tonic. Harga paketnya dibandrol sampai Rp.200.000. Produk lainnya ialah gula nira dimana kadar glukosanya rendah. Aprie memang mengaku tertarik produk- produk herbal. Untuk usaha samponya sudah ada 20 orang karyawan. Produk gulanya diberi nama Java Sweet Sugar dipasarkan secara online. Dimana sudah melibatkan 25 petani kelapa. Sukses menjual ratusan toples dalam sebulan.

"Gula ini lagi naik daun," kata dia.

Produk gulanya sudah merambah tidak cuma Yogyakarta, tapi seantero Indonesia. Aprie pun masih belum lah puas. Selanjutnya ada produk frescare yaitu masker wajah herbal. Dalam waktu dekat, seperti dikutip dari Kontan melalui Kompas, tahun 2015 nanti akan diluncurkan lotion pelembab herbal.

Sukses di usia muda ternyata mempunya sisi kelam dibelakan. Tak disangka ia pernah sempat merasa mau bunuh diri. Alasannya karena merasa tak punya pengalaman berarti dalam hidupnya. Dia pernah depresi saat harus menjalankan studi tak sesuai hatinya. Sempat terlintas mau bunuh diri saja, "Saya depresi banget". Dia sendiri tak berani ngomong sama orang tua. Itu lantaran orang tua sudah dianggapnya berkorban banyak. Ia tau betul tak sedikit biaya dikeluarkan.

"Mau ngomong sama ortu enggak berani karena sudah mengeluarkan biaya dan banyak orang yang tahu," jelasnya lagi.

Menjadi dokter memang karena permintaan orang tua. Karena belum ada dokter di dalam keluarganya. Dia pun mendapatkan hikmah tersendiri. Dimana bukan memilih cita- citanya tapi juga tak terbebani gelar dokter miliknya. Ia malah menemukan kenikmatan dalam berbisnis. Aprie gigih meyakinkan kedua orang tuanya. Caranya ialah melalui kesuksesan berupa penghasilan. Ini menghasilkan loh, jelasnya kepada kedua orang tua, hingga akhirnya ikhlas.

Orang tua ikhal melepaskan untuk tak jadi dokter. Gadis cantik 23 tahun tak takut menghadapi dunia. Kini, ia telah memantapkan dirinya menjadi pengusaha muda. Tak lagi depresi ketika menghadapi masalah. Salah satu masalah ketika mendapatkan komentar negatif tentang usahanya. Mereka di sosial media berkomentar negatif kerena berjualan sampo. Adapula datang dari sesama pebisnis online. "Ada orang yang tidak suka, lalu menjatuhkan saya," kenang dia.

Dia percaya prinsipnya tentang kualitas produknya. Sudah lah teruji bahkan menggunakan dirinya sendiri. Hasilnya ialah omzet penjualannya tak turun. Justru semakin naik, "konsumen mengirim foto rambut mereka, kualitas yang berbicara." Ia yakin Tuhan bersama orang- orang baik. Karena bisnisnya bukan soal untung semata. Ini untuk membantu orang lain jadi produknya harus berkualitas. Ia kemudian berpesan buat kamu yang mau jadi pengusaha.

"Berbisnis harus berlandaskan niat baik," tutupnya, pebisnis harus lah punya mimpi besar agar ada tujuan bisa dicapai dan jangan lupa bangunlah jaringan luas.

Untung Berjualan Lilin Minyak Kelapa Sawit Menembus Miliaran



Tidak gampang mendirikan UKM sendiri. Itulah yang dirasakan wanita 64 tahun ini. Namun, berkat pintar- pintaran membidik pasar usahanya kini berbuah manis. Bahkan mampu mendirikan perusahaan sendiri yang bernama PT. Biolina Trio Sintesa. Dia lah Lani Darmadi sosok dibalik bisnis lilin hias aneka bentuk. Beda dengan lilin biasanya, produk Lani dibuat dari bahan ramah lingkungan. Terlebih lagi mampu memanfaatkan kekayaan alam Indonesia yakni minyak sawit.
Ya, lilin buatan Lina memang terbuat dari bahan minyak kelapa sawit atau CPO. Ide awal bisnisnya berasal dari sang suami yang merupakan pengusaha dibidang kelapa sawit. Suaminya memiliki kebun sawit sendiri dan latar belakang pendidikannya yang mendukung. Sejak dulu dirinya memang sudah tau bahwa stearin acid yang merupakan bahan mentah sawit bisa dijadikan lilin. Untung memiliki pengetahun dibidang kimia tersebut dimulailah Lani mencoba- coba.
Menciptakan sebuah produk bernama Biolin. Pola pikir kenapa kita membuat lilin dari minyak bumi yakni parafin. Jika ada sumber daya lain yang bisa memiliki sifat sama. Inilah awalnya ide minyak kelapa sawit jadi produk lilin dimulai.
Hasil olahan lilin dari minyak sawit ternyata memiliki keunggulan loh. Jika dibakar lilin produksi Biolin tidak menghasilkan asap dan jelaga. Perlu kamu tau kalau lilin kelapa sawit setelah habis akan habis menguap tidak berbekas. Soal bentuk lilin CPO juga bisa dibentuk aneka rupa seperti halnya lilin biasa. Lani sendiri aktif memproduksi aneka lilin beraneka bentuk; ada bunga, binatang, buah dan bentuk manusia. Adapula yang dibuat berdasarkan tema tertentu.
Modelnya mengikuti hari- hari besar atau perayaan tertentu. Ada lilin bertema hallowen, tahun baru, lebaran, tahun baru china dan lain- lain. Tak terhitung berapa jenis lilin sudah dibuat usahanya. Mendukung konsep go green menjadikan lilin miliknya menjadi pilihan masa depan. Tak cuma untuk penerangan tapi juga untuk lilin hias ataupun lilin aroma terapi. Dalam perjalanannya bisnis milik Lani tergolong cukup mulus. Berapa modal usaha lilinya?
Memulai berbisnis sejak 1999, usahanya bermodal Rp.100 juta, memang cukup besar tapi tekatnya sudah bulat. Halangan paling nyata dari bisnisnya adalah belum terdidiknya masyarakat. Mereka masyarakat sebagian besar masih melihat lilin sebagai cuma penerang ketika lampu mati. Tidak begitu menjual jika dirinya memilih pasar dalam negeri, maka, Lani pun menarget pasar luar negeri ketika baru saja memulai. Yakni ia aktif mengekspor ke Jerman, Swiss, Jepang dan Korea.

Pasar kelas atas

Sukses lilin Biolin memang kurang terdengar ditelinga kita. Karena memang untuk pasaran lokalnya kurang mendukung. Lani bahkan menambahkan kurangnya perhatin pemerintah menjadi masalah sendiri. Utamanya tentang masalah UMR yang sekarang jadi permasalahan tiap tahun. Untung karena berkuliah dibidang Kimia di Jerman mampu membantunya mengurangi biaya produksi.
Rentang penjualan lilin Biolin ada pada angka Rp.10 ribu sampai Rp.300 ribu per- buah. Sedangkan ukuran akan menyesuaikan desainnya. Sebagai contohnya, lilin berharga Rp.10 ribu adalah lilin bulat kecil, tanpa ada aroma dan tingginya 1,5 cm. Sedangkan lilin yang dijual seharga 300 ribu adalah yang berbentu unik, yang digunakan sebagai penghias ruangan setinggi 5 cm. Untuk pemasarannya biasanya dijual melalui sistem online, mengikuti aneka pameran, atau ditawarkan ke hotel di Jakarta dan Bali.
Untuk pasar Eropa kebanyak memilih lilin tanpa aroma. Sedangkan pembeli asal kawasan Asia memilih untuk membeli lilin beraroma. Permintaan ekspor akan melonjak tajam ketika natal, paskah, dan imlek. Ia menyebut naiknya bisa mencapai 50 persen.
Keseluruhan lilinya diproduksi di pabrinya di kawasan Bekasi. 20 persen hasil produksi akan dijualnya ke toko sendiri, sisanya dijual di kawasan mall- mall di penjuru Jakarta. "Masyarakat Indonesia itu mendingan membeli beras dari pada lilin. Paling cuma hotel- hotel saja," pungkasnya. Meskipun begitu adanya dirinya masih tetap optimis memproduksi untuk kebutuhan lokal. Utamanya setelah adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
PT. Biolin Trio Sintesa terus berkembang menjadi salah satu produsen lilin. Menjadi yang terbesar melalui olahan lilin berasal dari stearin. Staf pemasaran Biolin menjelaskan bahwa bahan baku utamanya stearin ini, akan muncul ketika minyak CPO dipanaskan. Pemanasannya ada pada suhu 56 derajat celcius. Kemudian inilah yang dibentuk menjadi produk lilin. Adapula pengembangan lilin menjadi alat pengusir nyamuk dan lalat yakni lilin yang beraroma sereh.

Menjadi salah satu produk pewangi ramah lingkungan. Pasalnya lilin CPO tidak menghasilkan residu ataupun asap pekat seperti lilin umumnya. Setiap bulannya mereka mampu memproduksi 4-6 kontainer yang akan dijual ke berbagai negara. Setiap kontainer akan menghabiskan 16- 20 ton bahan stearin. Sedangkan untuk sekarang usaha yang dimulai dari bisnis rumahan telah mampu memproduksi 8 kontainer per- bulan. Untuk 90% produksinya kini difokuskan pada penjualan ekspor.

Untuk omzetnya tentu sangatlah menggiurkan, yakni "Omzet perbulan rata- rata Rp.1,5 miliar," ujar Rita Narulita, staf pemasaran Biolin, kepada Kontan.co.id

Idealisme Berbisnis Olahan Susu Segar



Profil Pemilik Usaha Yogurt Cimory


Menjadi pengusaha terlalu idealis bisa jadi kegagalan. Tapi bisa juga menjadi susuatu jika pada kadarnya. Inilah kisah Bambang Sutantio yang memperkenalkan manisnya yogurt. Bayangkan saja ia berbisnis produk mudah kadaluarsa. Memiliki proses produksi tidak mudah. Apalagi kalau bukan lah satu idealisme kuat namanya. Sudah selama tiga tahun ia terus menggeluti produk asing tersebut. Meski harus pergi keluar negeri 'membeli' teknologi disana.
Kisah Bambang terus berlanjut, sekarang, dia adalah Presiden Direktur PT. Cisarua Mountain Dairy, yang lantas menjelma menjadi Macro Group. Sebuah perusahaan yang membawahi lima perusahaan dibawahnya. Kisah bisnisnya sudah dimulai sejak bertandang ke Wonosobo, Jawa Tengah.

Teknologi asing

Bambang melihat banyak buah nanas hasil panen masyarakat cuma dibuang. Mereka tak mampu mengolah mereka menjadi produk baru. Mengolahnya menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Kejadian di Wonosobo itu begitu membekas dalam benaknya. Hingga ia pun terbang ke Jerman untuk belajar bagaimana pengolahan pangan berbasis teknologi di Universitas Berlin.
Sekembalinya ke Indonesia, dia berharap ilmunya bisa digunakan di Indonesia. Ilmu disebut ingin ditularkan ke masyarakat agar lebih makmur. Memutuskan untuk menjadi pengusaha merupaka satu jalan dipilihnya. Ia bermodal 150 juta dari kredit usaha kecil- menangah. Lantas membuka usaha yakni bisnis bumbu dan juga peralatan industri. Dalam perjalannanya usahanya berubah jadi bisnis yogurt. Usahanya menjadi identik yakni sebagai perusahaan pengolahan susu.
Untuk mendapatkan kredit UMKM dikorbankannya sebuah ruko. Ia menjaminkan ruko yang mana itu hasil menggadaikan rumah milik orang tuanya. Memulai bisnis bermodal pengetahuan selama di Berlin, sejak tahun 1989, usaha bernama Cisarua Mountain Dairy itu cukup maju. Bambang sendiri lahir dari keluarga berkarir atau profesional. Jadilah usaha dijalankannya cumalah mencoba- coba. Ia tak punya modal kewirausahaan. Cuma diajarkan sedikit wirausaha dari ibunya.
Modalnya adalah idealismen dan kegigihan untuk tetap pada tujuannya. Bisnis PT. Cisarua Mountain Dairy atau Cimory lantas tumbuh semakin baik. Pelan tapi pasti pria asal Semarang tersebut membangun usahanya. Usaha Cimory bermasalah ketika menghadapi krisis ekonomi di tahun 1989. Untunglah usahanya itu meski tidak umum tapi memiliki kekuatan sendiri. Untunglah dirinya sigap merubah arah usahanya ke arah bisnis aneka olahan susu.
Produk yogurt pertama dilabeli Cimory. Anak usaha Macro Group yang lima tahun ini sanggup berkembang mencolok. Tak terpikir sebelumnya bahwa dia akan fokus pada bisnis tersebut. Di atas lahan 3.000 meter sebuah pabrik yogurt didirikan dibantu oleh masyarakat lokal. "Kami membeli susu segar dari peternak di Jawa Barat seminggu itu 200 ton. Kemudian dibuat yogurt 250 ton," ungkapnya kepada Depoknews.
Usaha bapak tiga anak tersebut lebih menggelinding dari usaha lainnya. Apa yang membuatnya berbeda di penjelasannya itu adalah bakteri sehat milik mereka masih hidup. Dibanding produk sejenisnya, Cimory ini terbuat dari 90 persen susu segar, dan bakterinya itu diimpor hidup- hidup. Jadilah olahan perusahaan itu bisa jadi lebih baik. PT. Cisarua yang bermula dari usaha kecil ini fokus pada konsumsi susu segar. Dibandingkan perusahaan lain yang fokus pada susu bubuk.
Fakta bawah konsumsi susu di Indonesia masih rendah; jadi hambatan sekaligus kesempatan. Fokus pada olahan susu segar membuatnya beda dibanding perusahaan susu lain. Sayangnya, orang Indonesia masih ada rasa enggan untuk mengkonsumsi produk turunan susu tersebut. Di Eropa, kebanyakan olahan susu dibuat dari bahan segar langsung minum. Oleh karena itu pula usaha Bambang moncer ke luar negeri. Meskipun begitu idealismenya tetap ada pada pasaran lokal.

Produk bergizi

Ia juga punya cita- cita atau idealisme lain selain diatas. Selain bagaimana mengajarkan mengolah makanan lebih baik. Cita- citanya yakni agar masyarakat bisa mengkonsumsi produk bergizi. Bagaiman cara untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat. Ia sendiri mengaku menjadi pengusaha idealis membuatnya lebih banyak berkorban. Tapi bukankah keberhasilan seorang pengusaha ada pada dedikasinya. Selama dirinya masih bisa berusaha maka akan dijalankannya.
Berbicara tentang konsumsi susu. Di Amerika adanya dorongan pemerintah lewat iklan masyarakat Got Milk memberi perusbahan besar. Sementara itu di Thailand tak cuma mendorong minum susu. Di negara tersebut menurut Bambang mendorong konsumsi susu segara sebagai hal utama. Menurutnya susu ternak lokal juga baik ketika mampu mengolahnya. Cimory mampu mengolah melalui sistem bernama pasteurisasi. Beda di luar negeri berbisnis di Indonesia membuat usaha merugi terus.

"Awalnya kami rugi terus," pengakuan pria Semarang ini.

Dari pada menghujat dan mengeluh karena hal tersebut. Bambang memilih menanggapinya dengan light the candle. Atau, dirinya nekat untuk mengajarkan pentingnya minum susu segar. Bahkan perusahaanya itu rela mengadakan program edukasi bernama Dairy Educational Tour. Perusahaannya mengundang anak- anak sekolah dasar untuk diperkenalkan kepada farming. Apa saja yang diajarkan antara lain yaitu bagaimana cara memarah susu, sampai menonton film dokumenter.

Sejauh pengamatannya hasilnya cukup memuaskan. Tour itu diadakah setiap hari dimana banyak sekolah- sekolah dan ibu- ibu ikut mendaftar. Harapannya ini bisa menajadi langkah awal memperkenalkan susu segar. Melalui marketing word of mouth setidaknya bisa merubah sedikti pola pikir.

Jika dibanding produk olahan susu lain. Yogurt Chimory memang kesannya mahal. Tapi kenyataanya, itu bukan dari perusahaannya yang mahal. "Yang membuat harga susu kami mahal adalah supermarket," ujarnya. Perihal pernyataanya tersebut ia lantas menjelaskan. Dia mengeluh bahwa pihak ritel tidak fair dalam kelola produk titipannya. Khususnya di Indonesia dimana menurutnya, Cimory tidak bisa diatur di lemari es dengan suhu diatas 4 derajat celcius. Itu membuat produknya cepat rusak dan harus diretur.

"Itu semua harus kamu perhitungkan cost- nya," ujarnya.

Bukan pengusaha sukses namanya jika tidak bisa 'mengakali'. Pria berlatar belakang pendidikan teknologi pangan Universitas Berlin tersebut memilih door- to- door. Yah, Chimory sekarang menafaatkan sistem baru yaitu delivery order -layaknya loper koran saja. Ada call canter buat kamu untuk memesan produk apa yang ada di perusahaanya. Sistemnya ada berlangganan atau sekali order. Meski begitu marketing cara ini belum dioptimalkan sekali.

Nantinya, ia menjelaskan ada brosur dan iklan- iklan layanan pengiriman. Dengan cara tersebut Bambang bisa menjual seharga pabrikan. Selain sistem menaruhnya di supermarket atau layanan pesan antar, adapula Cimory Shop. Sebuah toko khusus menjual susu segar, adapula yogurt, sosis dan makanan lain. Cimory Shop sendiri direncanakan selain di Cisarua tapi juga Jakarta. Kawasan Cisarua sendiri dijadikannya pilot proyek agar bisa menyerap 100% susu lokal.

Tidak berhenti disitu saja cara Bambang memasarkan produknya. Dia juga mengadakan program minum susu. Meski terkendala modal dimana jika pasang iklan diatas akan mahal; Bambang tak putus asa, caranya yakni memasang iklan dibawah misalnya melalui acara talk show radio.