Biografi Axl Reza Nurhilman | Keripik Maicih Sejarah Bisnis Anak Muda



 
Reza Nurhilman adalah anak ketiga dari 3 bersaudara. Sedari kecil ia tinggal dan dibesarkan oleh orang tua angkatnya di Kota Cimahi, Jawa Barat. Reza tinggal bersama keduanya hingga duduk bangku SMP. Baginya yang telah tak memiliki figur ayah, hanya sang ibu menjadi penghidup ketiganya kini. Ia tak pantang menyerah dan mandiri dalam berbagai hal. Semasa SMA menjadi masa- masa bersejarah bagi hidupnya. Reza menjadi sosok pekerja keras dalam pergaulannya. 

Pergaulan membawanya menjadi pecinta musik rock Gun 'N Rose. Dia kemudian dikenal oleh komunitasnya sebagai Axl karena rasa fansnya terhadap sang vokalis, Axel Rose. Hingga di 2005- 2009 menjadi masanya sebagai seorang remaja labil. Dimana kehidupan remajanya, Reza berubah 180 derajat mulai menjadi sosok memiliki visi besar dan impian (terlampau) tinggi.

"Saya itu lulus SMU di tahun 2005, empat tahun saya menganggur, dalam artian tidak kuliah. Saya baru kuliah itu 2009," jelasnya.

Saat itu empat tahun sudah Reza menganggur. Diamana hidupnya digunakan mengerjakan aneka bisnis. Reza pernah jual beli barang seperti elektronik, pupuk. Semua dia jual, dan akhirnya ia pun punya produk yang tepat dan kendaraan tepat yaitu Maicih, bisnis keripik menjadi jalan hidupnya kini. Waktu itu saat SMA, ia tidak mengambil kuliah dulu jadi fokusnya mengerjakan usaha apapun. Selama empat tahun masa pencarian bisnis beruntunglah dia menemukan keripiki Maicih.

Resep keripik Maicih


Pada tahun 2010, Reza telah bergelut dengan makanan kampung bernama Maicih. Bukan tanpa kesulitan diawal bagi Maicih mencapai puncak bisnis sekarang. Ada dua versi Maicih bisa kita temui di pasaran. Tak ada konfirmasi secara pasti apakah Reza bukanlah pemilik asli Maicih. Namun di situs Maicih.com, disebut jelas bahwa Maicih merupakan produk asli seorang bernama Bob Merdeka. Sumber lain menyebut bahwa keduanya merupakan satu kongsi dimana ada perpecahan diantara mereka.

Sebagai tambahan keduanya juga memilik badan usahanya masing- masing. Dan, keduanya memiliki pasar berbeda satu sama lain. Bilamana Maicih milik Reza menjadi pemenang di Bandung dan sekitar, maka akan berbeda Maicih saingannya. Maicih milik Bob Merdeka jadi pemenang di wilayah Yogyakarta. Keduanya juga memiliki resep berbeda. Keripik Maicih versi Reza bisnisnya lebih 'wah' dan lebih beraneka jenis. Ya, makanan pedas asal Bandung ini lebih tereksplorasi secara bisnis komersil.

Berbagai penghargaan telah didapat Reza dari berbagai institusi atas pencapaiannya. Pemuda 26 tahun ini, hingga sekarang, sibuk memberikan pelatihan- pelatihan agar menginspirasi anak- anak muda dan mencetak jutawan- jutawan baru. Ia bahkan mendirikan AXlent Academy tujuannya membantu pengusaha muda. Di bisnis lain, ia juga mengeluarkan Icihers Magazine, dan terakhir buku yang disebut Revolusi Pedas yang diterbitkan oleh Blitz Megaplex Grand Indonesia, Jakarta pada tanggal 29 Juni 2012.

Usahanya kini merupakan impian demi orang- orang dikasihi serta agar bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, Reza pun kerap tampil sebagai pembicara di berbagai kampus di Jakarta dan Jawa Barat, menjadi wakil dari budaya lokal dalam acara-acara tertentu. Reza juga belasan kali diliput atau jadi pembicara di berbagai media cetak (majalah dan koran) maupun elektronik di sejumlah tv dan radio di tanah air. Dibawah bendera PT. Maicih Inti Sinergi, ia telah ekspansi ke berbagai usaha, seperti properti (Maicih Property).

Bisnisnya ini bahkan tidak hanya di lokal Bandung dan Jawa Barat atau Jakarta saja. Nama jajanan khas Bandung ini terus menyebar hingga ke seluruh penjuru Indonesia. Melalui badan berbentuk PT kini kemasan keripik telah semodern mungkin dan bisa dijumpai di mini market. Dulu, hingga sekarang, Reza selalu memanfaatkan situs jejaring sosial utamanya yaitu Twitter. Faktor sukses lain Maicih versinya ialah proses marketing khas anak muda Bandung; cerdas, inovatif, dan berani.

Berawal modal 15 juta, ia merencanakan konsep bisnis bersifat nomaden atau berpindah- pindah. Dengan konsep tersebut pembeli akan dibuat kelabakan bahkan sebelum menikmati pedasnya keripik. Pembeli harus mengikuti tiap langkah si empunya bisnis dari Twitter. Dia juga memanfaatkan Facebook meski agak kurang karena bersifat tidak actual. Melalui Twitter dan  Facebook, keduanya memberi andil besar bagi usaha ini. Produknya sukses membuat warga Bandung penasaran melalui strategi pemasaran tak lazim.

Di bisnis ini ia bisa mengumpulkan untung atau omzet senilai 4 miliar. Berkat strategi tersebut banyak pembeli rela mengantri panjang ketika sukses menemukan warung si Maicih. "Strategi pemasaran sengaja saya pilih berpindah-pindah sehingga orang penasaran untuk selalu mengetahui di mana keripik Maicih nongkrong," terangnya.

Sejarah Maicih


Berikut sejarah Maicih versi Reza Nurhilman dimana tokoh Maicih itu begitu nyata. Reza bertemu sosok si emak- emak (Nenek-nenek) memang mempunyai resep keripik lada atau keripik setan yang rasanya enak. Sosok emak- emak tersebut bukan bernama Maicih. Namu dia sendiri lah membuat nama tersebut agar lebih nyeleneh dan mudah diingat orang. Sosok emak-emak ini identik dengan ke-icihan karena selalu pakai ciput. Nama aslinya bukanlah Mak Icih, sehingga biar nyeleneh saja jadi diberi nama Maicih.

Menurut Reza, Emak tersebut tidak menjual keripik setannya secara komersil. Disitu lah ia mulai bekerja sama bersama pengusaha lokal memproduksi keripik miliknya. Pada pertengahan 2010, ia bermodal 15 juta dan produksi 50 bungkus per hari. Varian awalnya hanya keripik dan gurilem yang diproduksi dari level 1 sampai dengan level 5 dan dipasarkan secara bekeliling. Ia kemudian memanfaatkan akun sosial media secara word of mouth dengan hashtag #maicih.

Awal tahun 2011, bisnisnya diresmikan secara resmi bernama CV. 29 Synergi. Perusahaan ini kemudian meraih kesuksesan mulai dikenal masyarakat bermerek dagang "Maicih" sejak Februari 2011 dan sudah bisa diliput oleh salah satu acara di Trans TV di program Realita Bingkai Berita. Reza Nurhilman bersama tim telah menggunakan akun Twitter official dari perusahaan @infomaicih sebagai salah satu senjata utama bagi pemasaran mereka.

PT. Maicih Inti Sinergi memisahkan diri dari produsen awal dan memiliki pabrik sendiri setelah permintaan semakin meningkat. Diaman perusahaan resmi didirikan pada tahun 2011 mencatat nama Reza Nurhilman sebagai Komisaris. Nah, mungkin disinilah kami mengira bisnis Maicih terbelah menjadi dua. Kami tak tau pasti bagaiman atau apakah ini merupakan salah satu strategi menguasai pasar. Entahlah. Untuk menghindari pemalsuan produk, Logo 'Maicih' telah dipatenkan hak ciptanya secara legal.

Jadi bisa dibilang namanya kini milik si empunya Reza. Tapi kenapa masih ada orang lain menggunakan dan tidak dipidana; sebuah strategi marketing? Produk Maicih sendiri berbendera PT. Maicih Inti Sinergi, memproduksi : Keripik pedas level 3, keripik pedas level 5, keripik pedas level 10, baso goreng (basreng), gurilem, seblak pedas original, dan seblak keju pedas. Produk Maicih PT. Maicih Inti Sinergi resmi hanya bisa didapatkan di Jendral dan Tim Jendral tercantum di twitter @infomaicih.

Adapun susunan manajerialnya juga unik yaitu seperti sebuah negara. Ada sang Presiden (presiden direktur atau CEO), lalu Menteri Pangan, Menteri Perhubungan, Menteri SDM, dua Menteri Menkominfo, dan Menteri Keuangan. Sedangkan total jenderal yang ada saat ini adalah sebanyak 144 orang, terbagi menjadi 4 kategori jenderal, yaitu: Jenderal Sepuh, Jenderal Batch 1, Jenderal Batch 2, dan Jenderal Batch 3. Itulah kisah sukses Maicih sejak awal yang bisa kami ungkap sementara.